http://smanegeri1kajuara.blogspot.com/2009/11/menanggulangi-siswa-bermasalah.html
http://www.sdpemudabangsa.com/index.php?option=content&task=view&id=108
http://erabaru.net/kehidupan/41-cermin-kehidupan/8045-murid-istimewa
Menanggulangi siswa bermasalah
Siapa siswa “yang bermasalah” dan pendidikan apa yang cocok untuk mereka.
Istilah ‘siswa bermasalah’ digunakan dalam pendidikan yang merujuk pada anak-anak yang gagal dalam belajar dalam program sekolah. Istilah ‘bermasalah’ dipinjam dari kesehatan, yang digunakan untuk menggambarkan individual yang tidak memiliki penyakit tapi lebih berpeluang menyebarkan penyakit tersebut.
Program pendidikan bagi siswa yang bermasalah dibagi menjadi 3 kategori : Pendidikan Penyeimbang, program Intervensi awal, dan pendidikan Khusus. Pendidikan Penyeimbang dirancang untuk mencegah masalah pembelajaran diantara siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu atau siswa yang mengikuti sekolah dari komunitas tak mampu. Beberapa program intervensi menargetkan anak-anak kecil dan usia pra-sekolah yang bermasalah untuk mencegah potensi masalah yang berkembang. Program intervensi lain bertujuan untuk menjaga anak-anak di sekolah.
Pendidikan khusus dirancang untuk melayani anak-anaik yang memiliki masalah pembelajaran yang lebih serius dalam pemecahannya sebaik anak-anak yang memliki masalah dengan fisik dan psikologi.
Pendidikan Penyeimbang
Program yang dirancang untuk mengatasi masalah yang muncul pada komunitas bawah disebut pendidikan penyeimbang. Program pendidikan penyeimbang mendorong pendidikan siswa daro latar belakang yang kurang menguntungkan yang selalu bermasalah di sekolah atau yang selalu merasa berbahaya dengan masalah sekolah.
Kebanyakan guru-guru menyediakan bantuan remedial bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca dan dalam banyak kasus yang lain, sebaik subjek yang lain ( Birman et al; 1987). Program dalam tipe disebut program Pull-out atau mengeluarkan karena siswa akan mengeluarkan kelas mereka. Pada umumnya, praktek yang efektif yang bekerja dengan baik pada peraturan kelas yang juga bekerja baik. Meningkatkan kualitas kurikulum dan instruksi dalam peraturan kelas dapat menjadi penting atau lebih penting bagi peningkatan siswa dari jumlah kualitas instruksipelengkap.
Istilah ‘siswa bermasalah’ digunakan dalam pendidikan yang merujuk pada anak-anak yang gagal dalam belajar dalam program sekolah. Istilah ‘bermasalah’ dipinjam dari kesehatan, yang digunakan untuk menggambarkan individual yang tidak memiliki penyakit tapi lebih berpeluang menyebarkan penyakit tersebut.
Program pendidikan bagi siswa yang bermasalah dibagi menjadi 3 kategori : Pendidikan Penyeimbang, program Intervensi awal, dan pendidikan Khusus. Pendidikan Penyeimbang dirancang untuk mencegah masalah pembelajaran diantara siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu atau siswa yang mengikuti sekolah dari komunitas tak mampu. Beberapa program intervensi menargetkan anak-anak kecil dan usia pra-sekolah yang bermasalah untuk mencegah potensi masalah yang berkembang. Program intervensi lain bertujuan untuk menjaga anak-anak di sekolah.
Pendidikan khusus dirancang untuk melayani anak-anaik yang memiliki masalah pembelajaran yang lebih serius dalam pemecahannya sebaik anak-anak yang memliki masalah dengan fisik dan psikologi.
Pendidikan Penyeimbang
Program yang dirancang untuk mengatasi masalah yang muncul pada komunitas bawah disebut pendidikan penyeimbang. Program pendidikan penyeimbang mendorong pendidikan siswa daro latar belakang yang kurang menguntungkan yang selalu bermasalah di sekolah atau yang selalu merasa berbahaya dengan masalah sekolah.
Kebanyakan guru-guru menyediakan bantuan remedial bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca dan dalam banyak kasus yang lain, sebaik subjek yang lain ( Birman et al; 1987). Program dalam tipe disebut program Pull-out atau mengeluarkan karena siswa akan mengeluarkan kelas mereka. Pada umumnya, praktek yang efektif yang bekerja dengan baik pada peraturan kelas yang juga bekerja baik. Meningkatkan kualitas kurikulum dan instruksi dalam peraturan kelas dapat menjadi penting atau lebih penting bagi peningkatan siswa dari jumlah kualitas instruksipelengkap.
Program Intervensi Awal
Secara tradisional dan program pendidikan penyeimbang antara pemerintah dan lokal telah meliputi penegasan remedial. Mereka menyediakan pelayanan bagi anak-anak setelah mereka bermasalah. Bagaimanapun juga, belakangan ini ada peningkatann pada pencegahan dan intervensi awal daripada remediasi pada pelayanan anak yang gagal dalam sekolah. Sebagai tambahan dalam program pencegahan, ada kenyataan bahwa intervensi awal dapat menjaga anak-anak dari permasalahan pada tingkat awal.
Sukses secara keseluruhan adalah pendekatan komprehensif untuk mencegah an intervensi awal pada tingkat sekolah dasar sangat diburtuhkan bagi siswa yang kurang beruntung ( bermasalah).
Program Pencegahan
Sementara program intervemsi awal dilaksanakan, seperti sukses secara keseluruhan, dirancang untuk mencegah kegagalan akademik pada anak-anak yang bermasalah karena status masalah atau status sosioekonomi, program intervensi dan pencegahan yang lain yang dialamatkan pada siswa yang bermasalah secara sosial dan perilaku yang mengarah pada kegagalan dalam sekolah atau dikeluarkan dari sekolah.
Siapa pembelajar ‘khusus’.
Exceptionaliti dijelaskan lebih lanjut sebagai tantangan pada siswa utnuk melaksanakan program instruksional daripada karakteristik siswa itu sendiri. Mercer ( 1973) mencatat bahwa kebanyakan siswa yang disebut ‘lemah ingatan’ hanya setelah mereka memasuki sekolah dan kebanyakan siswa yang perilaku dirumah dikatakan normal disebut ‘luarbiasa’ untuk menggambarkan siswa yang ‘ lemah ngatan’ disekolah.
Pengajar pada pembelajar luar biasa membutuhkan sentuhan sensitif pada dimensi politik dan sosial sehingga dapat menjadi luar biasa. Banyak siswa yang disebut sebagai istilah umum bagi kelompok yang tak mampu, contohnya, seperti ‘hilang ingatan’ atau ‘ketidakmampuan belajar’.
Tipe-Tipe Exceptional Dan Jumlah Siswa Yang Dilayani
Beberapa execptional, seperti kelemahan visi dan pengetahuan, lebih mudah diketahui dan diukur, seperti lemah ingatan, ketidakmampuan belajar, dan kekacauan emosional lebih sulit diketahui, dan definisi mengenai hal tersebut telah berkembang sepanjang masa.
Pada kelas yang berjumlah 30 murid, guru akan memiliki satu murid yang tak mampu belajar, satu murid dengan kelemahan berbicara. Kontrasnya, hanya mengenai satu kelas yang berjumlah 40 murid yang memiliki siswa yang berpengetahuan sedang, kelemahan secara visual, atau ketidakmampuan secara fisik.
Mental exceptional.
Perjanjian Rehabilitasi Federal 1973 ( bab 104) mencatat 4 kategori ketidakmampuan mental : kelemahan, ketidakmampuan belajar, ketidakmampuan fisik dan trauma otak. Istilah kelemahan kogntif juga digunakan untuk ketidakmampuan mental. Tidak berbakat dalam beberapa bentuk adalah mental atau kognitif exceptional yan tidak normal yang disebut sebagai ketidakmampuan.
Lemah Ingatan
Lemah ingatan merujuk pada batas substansial dalam menjalankan fungsi yang diperlukan. Ditandai dengan fungsi intelektual, keberadaan yang berhubungan dengan bats yang berhubungan pada 2 atau lebih kemampuan aaptif. Komunikasi, penjagaan diri, kehidupan rumah, kemampuan sosial, komuinitas, keehatan dan keamana, fungsi akademik, kerja dan prestasi. Lemah ingatan sebaiknya terjadi pada umur 18 tahun. Lemah ingatan diklasifikasikan pada dasar atau sebab kondisi atau pola kelemahan. Pada sistem sekolah, kesederhanaan kelemahan amat penting.
TEORI KE PRAKTEK
Pengajaran Disesuaikan Dengan Kemampuan Perilaku
Tujuan instruksional yang membantu siswa yang meiliki kelemahan ingatan tidak berbeda jauh dengan apa yang tersedia bagi keseluruhan siswa. Tiap siswa harus dapat diatasi oleh sekolah, mengembangkan hubungan interpersonal, mengemangkan kemapuan berbahasa, menumbuhkan emosional dan menjaga kebutuhan personal. Guru dapat membantu siswa secara langsung ataumendukung siswa dalam hal-hal sebagai berikut :
Diatasi oleh sekolah : mengikuti pembelajaran, organisasi kerja, mengikuti petunjuk, mengatur waktu dan bertanya.
Mengembangkan hubungan interpersonal : belajar kerjasama dengan orang lain, responding dengan lingkungan, menggunakan bahasa yang diterima, mendengarkan petunjuk guru dan meningkatkan kewaspadaan
Mengembangkan kemampuan berbahasa: mengerti petunjuk, komunikasi kebutuhan dan keinginan, mengekspresikan ide-ide, mendengarkan penuhj perhatian, dan menggunakan modulasi suara dan refleksi.
Pengembangan sosioemosional : mencari partisipasi sosial dan interaksi dan termotivasi untuk bekerja
Perhatian personal : praktek personal, berpakaian bebas, perhatian pada kepemilikan personal, pindah dari satu lokasi ke lokasi lain.
Ketidakmampuan Pembelajaran
Ketidakmampuan pembelajaran bukan kondisi yang tinggal tapi nama variasi dari ketidakmampuan spesifik yang menganggap cabang dari beberapa disfungsi otak atau pusat sistem saraf.
Definsi lama mengenai ketidakmampuan pembelajanran termasukreferensi spesifik tentang dislexia, kelemahan kemampuan membacara; disgraphia, kelemahan kemampuan menulis; discalsulia, kelemahan kemampuan bermatematika. Sumber dari hal ini adalah kondisi otak yang tak mampu dan hal ini harus dapat diatasi ( Smith &Luckasson, 1993).
Identifikasi ketidakmampuan pembelajaran. Interpretasi yang berbea pada kebanykan definisi ketidakmampuan pembelajaran telah membawa sekolah negeri dan swasta ke berbagai macam persyaratan dan ketentuan untuk siswa dalam mengatasi hal ini. Peningkatan jumlah siswa yang diidentifikasi memiliki ketidakmampuan pembelajaran telah membawa pada suatu ‘kekacauan’ dalam sekolah. Tahun 1988-89, hmpir 47% dari seluruh siswa dengan ketidakmampuan diidentifkasikan memiliki ketidakmemapuan pembelajaran khusus.
Penidikan profesional telah memiliki pembeda antara siswa yang berdaya kemampuan rendah dan siswa dengan lemah daya ingatan. Dalam bebrapa sekolah, siswa yang telah gagal dalam 2 tingkat dan punya IQ yang rendah disebut sebagai siswa yang memiliki ketidakmmapuan pembelajaran.
Perhatian pada siswa yang ‘kurang’. Siswa dengan ketidakmampuan sering juga memiliki masalah perilaku. Merka mungkin tidak mampu untukmengawasi perilaku mereka, dan punya kesulitan dalam mengingat dan memberi perhatian ( Aleman, 1990; Swanson, 1980). Perhatian pada siswa yang ‘kurang’ menjadi masalah yang serius pada siswa yang berada pada tngkat 2 ( Mckinney & Speece, 1986).
Ciri-ciri siswa dengan ketidakmampuan pembelajaran. Rata-rata siswa dengan ketidakmampuan pembelajaran cenderung meiliki rasa percaya diri yang rendah daripada siswa yang lain ( Chapman, 1988; Bear et al; 1991). Bagaimanapun juga, pada kebanyakan dimensi sosial, anak-anak dengan ketidakmampuan pembelajaran menyerupai siswa yang memiliki kemampuan rendah ( Larrivee &Home, 1994; Sater & French, 1989)
Ketidakmampuan komunikasi
Satu dari exceptional yang umum adalah ketidakmampuan komunikasi. Masalah pada bahasa dan bercakap. Seitar 1 dari 40 siswa punya masalah ketidakmampuan komunikasi yang cukup serius untuk melakukan terapi percakpan atau pelayanan khusus pada pendidikan.Sementara pada istilah ‘bercakap’ dan ‘bahasa’ sering digunakan secara tertukar, mereka tidak sama. Bahasa adalah komunikasi ide yang menggunakan simbol-simbol dan termasuk bahasa tertulis, nahasa tanda, sikap, dan komunikasi tambahan pada lisan. Bercakap merujuk pada formasi dan r rangkaian suara. Ini sedikit mungkin un tuk mengatasi ketidakmampuan bercakap tanpa ketidakmampuan bahasa atau ketidakmampuan bahasa tanpa ketidakmampuan bercakap.
Ketidakmampuan bercakap. Ada beberapa macam ketidakmampuan becakap. Yang paling umum adalah ketidakmampuan artikulasi ( atau fonologi ) seperti penghilangan, distorsi atau subtitusi suara. Contohnya, beberapa siswa punya kesulitan dalam mengucapkan “r,s” seperti ‘sowee’ untuk ‘sorry’.
Ketidakmampuan bahasa. Ketidakmampauan bahasa adalah pelemahan kemampuan pada pengertian bahasa atau untuk mengekspresikan ide pda satu bahasa asli. Masalah yang dihadapi adalah terbatasnya siswa yang dapat berbahsa inggris sedangakan bahasa inggris bukan bahasa ibu mereka, tidak dapat dipertimbangkan sebagai ketidkmampuan bahasa.
Kesulitan dalam mengerti bahasa atau komunikasi mungkin hasil dari masalag pendengaran atau kelemahan bercakap. Jika tidak, mereka dapat mengindikasikan kelemahan ingatan atau ketidakmampuan pembelajaran (Wallach & Miller, 1998).
Penyebab gangguan emosional. Serius dan ketidakmamapuan emosional mungkin hasil dari sejumlah faktor dalam mengembangkan dan membentuk individual. Fungsi syaraf, proses psikologi, sejarah adaptasi, konsep pribadi, dan kurangnya penerimaan sosial ( Hardman et al; 1983 )
Ciri-ciri siswa dengan ketidakmampuan emosional. Jumlah ciri-ciri siswa dengan ketidakmampuan emosional diasosisikan dengan gangguan emosional ( Kneedler, 1984). Masalah yang penting adalah tingkat masalah perilaku. Sebenarnya beberapa perilaku yang nyata sepanjang masa mungkin dipertimbangkan sebagai indikasi dari gangguan emosional.
Perilaku agresif.
Kebanyakan anak-anak beraa dalam perilaku agresif dari waktu ke waktu. Bagaimanapun, secara emosional siswa dapat mengabaikan guru-guru. Siswa-siswa ini cenderung tidak menyukai teman sebaya mereka, guru-guru mereka, kadang-kadang orangtua mereka. Mereka tidak merespon hukuman atau ancaman, meski mereka harus melaksanakannya. Anak-anak yang agresif tidak hanya bergaul dengan sekolah dan teman sebaya mereka, tapi juga menempatkan mereka pada posisi yang berbahaya. Anak-anak agresif, khususnya anak laki-laki, sering mengembangkan masalah emosional yang serius daripada hidup, punya kesulitan dalam mengerjakan pekerjaan dan mengatasi perilaku kriminal ( Robins, 1974 ).
Perilaku pendiam dan belum dewasa. Sementara anak-anak yang agresif menyebabkan stress bagi guru dan teman-temannya, anak-anak yang pendiam yang belun dewasa, kurang percaya diri, atau depresi dapat menggganggu yang lainnya. Khususnya, siswa tersebut mempunyai sedikit teman atau bermain dengna anak yang lebih muda dari usianya. Mereka menggabungakan fantasi atau gambaran diri mereka. Beberapa mungkin mengkhawatirkan mengenai kesehatan mereka dan merasa sakit ketika mereka stress. Bebberapa gangguan eosional siswa mengakibatkan ketakutan pada sekolah, menolak untuk mengikuti pelajaran atau lari dari sekolah.
Hiperaktif. Satu perilaku umum adalah hhiperaktif, ketidakmampuan konsentrasi ada jangka waktu lama. Anak hiperkatif biasanya berada pada anak-anak yang tidak mampu belajar dan lebih sering terlihat pada anak pria daripada wanita. Ini lebih umu berapa dapa anak-anak SD.
Anak-anak hiperaktif biasanya impulsif, bertindak sebelum berfikir atau tanpa melihat situasi dimana mereka berada, dan mereka sulit untuk tetap pada satu hal. Siswa yang didiagnosa sebagai murid yang hiperaktif sering diberikan rangsangan medis, seperti Ritalin. Lebih dari sejuta anak-anak diberi Ritalin, dan jumlah ini telah meningkat pada tahun-tahun belakangan ini
Kelemahan visual. Kebanyakan masalah visula ditunjukkan oleh sisiwa yang memiliki ketidakmampuan dalam melihat. Kelemahan visula dipertimbangkan sebagai ketidakmampuanb visula jika hanya hal tersebut tidak benar. Ini diperkirakan hampir 1000 anak menderita kelemahan visula. Siswa dengan kelemahan tersebut biasanya dirujuk sebagai buta total atau buta sebagian. Menurut Asosiasi Meis Amerika ( 1934), anak-anak yang buta adalah mereka yang punya penglihatan sekitar 20/200 atau kurang daripada siswa yang punya penglihatan bagus meski dengan koreksi atau mereka yang punya penglihata yang lebih dekat daripada siswa dengna penglihatan yang normal. Menurut sistem klasifikasi ini, mereka yang punya penglihatan antara 20/70 dan 20/200 dalam pandangan yang normal.
Ada kesalahan konsepsi untuk mengasumsikan bahwa individual yang buta total tidak punya penglihatan. Dalam satu studi, Willis menenmukan 18% dari siswa yang buta total, dan 52% siswa dapat membaca buku cetak daripada huruf Braille. Ini mengimplikasikan bahwa siswa yang memiliki kelemhan visual dapat diajar dengan menggunakan modifikasi materi pengajaran.
Kelemahan pendengaran. Kelemahan pendengaran pada masalah ketulian dapat dikurangi dengan ban tuan pendengaran. Klasifikasi yang cocok bagi individual dengan kelemahan pendengaran bergantung pada ukuran masalah. Davis mengindikasikan implikasi pendidikan yang berkorespondensi pada tingkat variasi pendengaran.
APA ITU PENDIDIKAN KHUSUS?
Pendidikan khusus merujuk pada bebrapa program yang disedikan bagi anak-anak dengan ketidakmampuan dalam program kelas reguler. Praktekmpendidikan khusus ini telah berubah dalam tahun-tahun belakangan ini dan masih tetap. Dewan perwakilan telah mengatur standar bagi pendidikan khusus yang dilaksanakan oleh wilayah swasta dan negeri.
Penempatan ruang kelas dan reguler
Kebutuhan kebanyakan isiwa yng memiliki ketidakmampuan dapat ditemukan dalam ruang kelas reguler dengan sedikit atau tidak ada asisten. Siswa yang memiliki penglihatan sedang atau masalah pendengaran mungkin diatur di depan ruangan. Siswa dengan keterbatasan tersebut memiliki ketidakmampuan pembelajaran munkgin dibutuhkan dalam ruang kelas reguler jika guru-guru menggunakan strategi untuk mengakomodasikan instruksi pada siswa yang berbeda.
Konsultasi dan pelayanan berkeliling. Banyak sekolah umum menyediakan guru kelas sebagai konsultan untuk membantu mereka beradaptasi sesuai dengan instruksi mereka dalam kebutuhan mereka sebagai konsultan bagi siswa yang memiliki ketidakmampuan. Guru konsultan dilatih secara khusus sebaik dengna pendidikan reguler. Mereka mungkin masuk dalam kelas untuk mengobservasi perilaku siswa tapi lebih banyak memberikan solusi daripada bekerja langsung dengna siswa. Penelitian menemukan bahwa model konsultan yang dirancang dengna baik menjadi efektif dalam mengatasi siswa yng tidak mampu, khususnya ketidkmampuan pembelajaran dalam kelas reguler.
Penempatan ruang BP. Banyak siswa dengan ketidakmampuan dirancang untuk kelas umum bagi ekolah mereka tapi partisipasi dalam program tersebut di lain waktu. Kebanyakan program BP terfokus pada pengajaran membaca, seni bahasa, matmatika, dan subjek lain. Program BP biasanya meliputi sejumlah kecil siswa yang bekerja dengan guru pendidikan khusus. Guru BP bertemu dengan guru kelas untuk mengkoordinasikan program bagi siswa dan untuk memberikan cara-cara pada guru kelas agar dapat beradaptasi dengan instruksi mereka ketika siswa berada dalam kelas reguler.
Penempatan kelas khusus dengan manajemen paruh waktu. Banyak siswa yang memiliki ketidakmampuan dirancang untuk ditempatkan pada kelas khusus dan diajar oleh guru khusus tapi digabung dengna siswa uyang mampu. Kebanyakan siswa ini bersama dengan siswa lain dalam bidang seni, musik dan pendidikan fisik, dan beberapa studi sosial, matematika atau membaca. Satu perbedaan yang penting antara kategori pelayanan khusus dan model BP; penempatan siswa SD dalam satu kelas reguler; guru kelas yang beranggungjawab pada setiap program, simana guru BP menyediakan dukungan extra. Dalam kasus seperti ini, siswa diberik pendidikan khusus, situasi yang dipersiapkan. Guru khusus ini melayani guru mata pelajaran dan memiliki tanggung jawab.
TEORI KE PRAKTEK
Persiapan IEP
Penyerahan penilaian bagi pendidikan khusus dapat dilakaukan oleh orang tua, guru, dan dokter. Guru kelas lebih sering memvberi penilaian bagi siswa yang dicurigai memeiliki ketidakmampuan pembelajaran, lemah ingatan, kelemahan bercakap atau gangguan emosional; ketidakmampuan lain didiagmosa sebelum siswa masuk sekolah. Pada kebanyakan sekolah penilaian awal berdasarkan prinsip membangun, yang berhubungan dengan pihak sekolah.
Penyaringan dan penilaian
Sebagaimana siswa yang diberi penilaian, penentuan awal dib uat untuk menerima atau menolak penilaian sebelumnya. Pada prakteknya, hampir keseluruhan penilaian diterima. Evaluasi munkgin mencari cattan sekolah dan wawancara guru sekolah dan ayng lain yang mengetahui keadaana siswa. Jika anggota ( pihak sekolah) memutuskan untuk menerima penilaian, harus ada izin dari pihak orang tua untuk melakukan penilaian yang komprehensif.
Perjanjian IEP
Ketika penilaian komprehensif udah lengkap, anggota tim evaluasi mempertimbangkan penempatan yang terbaik bagi siswa. Jika mereka menentukan bahwa pendidikan khusus itu penting, mereka akan mempersiapkan IEP. Biasanya pendidikan guru BP dan guru kelas memepersiapkan IEP. Orang tua harus menandatangai formulir keputusan penempatan dan pada sekolah negeri, orang tua harus menandatangani IEP. Ini berarti bahwa orang tua dapat menolak jika anak-anak ditempatkan pada program khusus.
APA ITU MAINSTREAMING?
Seperti yang telah dijelaskan, penempatan restriktif dapat ditandai dengan kecocokan antara kebutuhan siswa dan guru. Efek dari ketentuan ini telah meningktkan hubungan antara siswa yang mampu dan tidak mampu. Pada umumnnya, siswa dengan keseluruhan tipe ketidakmampuan telah mencatat kelanjutan pelayanan pendidikan khusus. Siswa yang ditempatkan pada ekolah khusus sekarang ditempatkan pada kelas yang terpisah dalam sekolah umum. Siswa yang ditempatkan pada kelas terpisah di sekolah umum, khusuusnya siswa yang memiliki kelemahan ingatan sedang dan ketidakmampuan pembelajaran, sekarang harus mengikuti kelas umum dengna berbagai macam aturan. Pergewrakan yang signifikan, sidebut kebijakan penempatan seluruh siswa, termasuk seluruh kelas dalam kelas-kelas reguler dengna bantuan yang cocok. Pendukung kebijakan ini membantu program antara pendidik reguler dan khusus dalam mengimplementasikan perencanaan individual dan siswa yang memprogramkan secara stigmatisasi. Saingan dari kebijakan penuh ini beragumentasi bahwa guru kelas reguler kurang cocok dalam pelatihan dan materi yang dapat membangun keadaam kelas dengan ukuran yang lebih besar dan dukungan pelayanan yang cukup.
TEORI KE PRAKTEK
Pengadaptasian instruksi bagi siswa dengan kebutuhan khusus
Format adaptasi bagi ketentuan tertulis
Guru dapat mengganti format yang telah digunakan tanpa mengubah format yang asli, untuk berbagai alasan:
Tugasnya terlalu lama
Jarak antara halaman terlalu dekat ssehingga fokus individual terlihat
Maksud pemberian tugas tidak cukup atau membingungkanm
Contoh atau model bagi tugas diberikan tidak cukup atau tidak cocok
Konsep kritikal pada adaptasi ini adalah tugas atau respon pada saat yang bersamaan, adaptasi yang guru lakukan dikelas harus ditampilkan.
Adaptasi dalam Isi program
Dalam beberapa hal, siswa mungkin membutuhkan adaptasi mengenai isi yang ditampilkan seperti informasi baru yang akan ditampilkan sehingga siswa yang tidak mampu dapat memproses dengan cepat atau ketika siswa yang memiliki kemampuan yang kurang atau pentingnya mengerjakan tugas dari guru.
Adaptasi dalam model komunikasi
Beberapa siswa membutuhkan adaptasi ketika mereka menrima informasi atau cara utuk mendemonstrsikan pengetahuan mereka tentang informasi yang khusus. Banyak siswa siswa yang tidak mampu untuk emmepelajari informasi ketika mereka hanya mendapatkannya dengan cara membaca. Mereka dapat belajar informasi yang dibuat tersedia dalam bentuk lain. Menjadi kreatif dalam memeprtimbangkan adalah hal yang mungkin. Anda mungkin memiliki siswa yang melihat demonstrai, film, video, program TV, program komputer atau drama, atau mungkin anda mengharuskan mereka untuk mendengarkan audiotape, diskusi atau debat.
Pembelajaran strategi pengajaran dan kekhawatiran metakognitif.Banyak siswa yang merasa kurang isekolah karena mereka telah gagal untuk mempelajari bagaimana cara belajar yang baik. Program yang dirancang untuk membantu siswa dalam pembelajaran strategi seperti pencatatan, meringkas, dan metode pengingat telah berhasil dilaksanakan oleh anak remaja yang memiliki ketidakmampuan pembelajaran. Pengajaran resiprokal, metode untuk membantu siswa yang tidak mampu dalam mempelajari strategi metakognitif dalam membaca, juga telah berhasil dilaksanakan oleh anak remaja yang memiliki ketidakmampuan pembelajaran.
Kiat Berhasil Menangani Siswa
Kadang Anda sebagai guru direpotkan dengan seorang siswa yang berperilaku susah diatur. Mungkin berbagai macam cara sopan untuk menegur siswa tersebut sudah pernah dilakukan, tapi tidak pernah berhasil. Ada baiknya Anda memulai jalan lain untuk menyadarkannya, tanpa harus mengurangi rasa sayang kepadanya.
Jalan tersebut adalah dengan menerapkan kedisiplinan dan juga ketegasan. Namun, jangan sampai berbagai masalah yang ada melupakan profesi Anda sebagai pengajar. Misi dan penghargaan terbesar bagi seorang guru adalah mampu menumbuhkan kecintaan belajar pada setiap siswanya.
Mengajari bagaimana caranya menangkap ikan tentu lebih bermanfaat ketimbang hanya memberi ikannya saja. Begitu juga dalam pembelajaran. Sebaiknya siswa tidak hanya diberi materi pelajaran saja, namun yang terpenting adalah membangun rasa keinginan untuk selalu belajar. Siswa berhak mengetahui apa makna dan tujuan dari belajar selain untuk mendapatkan nilai yang bagus. Begitu siswa sudah menangkap makna tersebut, penyampaian materi tentu terasa akan lebih mudah dan menyenangkan.
Berikut kiat-kiat yang dapat Anda gunakan dalam memberikan materi pembelajaran kapada para siswa, termasuk yang bermasalah sekalipun :
- Bersikaplah terbuka.
Tekadkan dalam hati bahwa yang akan Anda pergunakan adalah solusi saling menguntungkan (win-win solution) bukan pertempuran untuk saling mengalahkan. Perilaku murid mungkin dapat memberi Anda jalan untuk menyelesaikan masalah itu sendiri. Yakinlah kalau setiap masalah selalu ada solusinya, kecuali Anda memilih untuk menyerah. Berpikir objektif. Hindari mempermasalahkan perbedaan sikap antara Anda dengan siswa. Ingatlah lagi kalau ini bukan medan pertempuran pribadi. Siswa harus mengetahui nilai permasalahan dan solusi tepat untuk mengatasinya.
- Mau mendengar.
Apa yang dikatakan, diminta atau dibutuhkan murid? Kadang murid cenderung bersikap tertutup dengan gurunya. Ada baiknya Anda menanyai langsung mereka atau memberikan semacam kuesioner / angket.
- Membangun sikap positif.
Temukan sisi baik dari setiap murid atau setidaknya segi positif yang Anda sukai. Bahkan sebenarnya dari siswa yang bermasalah sekalipun bisa diketahui adanya keberanian untuk mengambil resiko atau menjadi berbeda dengan yang lain. Terjemahkan perilaku negatif tersebut menjadi sesuatu yang bernilai positif dengan mengarahkan atau membimbing mereka untuk sesuatu yang benar.
Apa sebenarnya yang didapat siswa apabila selalu menimbulkan masalah? Ketahui konsekuensinya. Apakah mereka membutuhkan perhatian? Kalau begitu, mungkin mereka justru mengharapkan kemarahan Anda supaya mendapat perhatian lebih. Bagaimana kalau Anda mengubah perhatian tersebut menjadi sesuatu yang sehat. Caranya dengan mengarahkan atau menyalurkan potensi mereka pada berbagai kesempatan, proyek atau acara yang diminati. Mungkin saja permasalahan bersumber pada keinginan mereka untuk menjadi populer dan sukses di bidang olah raga, musik atau hobi.
Dukung sepenuhnya siswa dengan memberikan arahan supaya mereka dapat mengekspresikan kemampuan mereka secara positif. Dengan demikian Anda tidak saja dapat memberikan perhatian yang mereka butuhkan, namun yang terpenting memberi kesempatan bagi siswa untuk maju.
- Kaji ulang pengharapan Anda.
Ada baiknya Anda mengecek ulang pengharapan dan keyakinan terhadap setiap siswa. Apakah yang Anda harapkan sebenarnya dari mereka? Bertukar pikiran dengan mengajak siswa, terutama yang bermasalah, untuk berdiskusi adalah jalan yang bijaksana. Ketahui dulu kebutuhan atau keinginan siswa yang mungkin selama ini dipendam. Musyawarah mencari jalan keluar tidak akan pernah merugikan siapa pun, bahkan bisa merubah cara pandang siswa selama ini.
- Hargai siswa.
Setiap manusia ingin selalu dihargai, begitupun siswa. Ajaklah mereka bekerja sama demi kebaikan. Ini lebih baik ketimbang selalu melakukan perlawanan atau pertahanan terhadap kebutuhan siswa. Jadikan diri Anda sebagai guru pembimbing yang selalu terbuka dengan para siswanya.
Jangan segan-segan untuk memberi pujian dan perhatian apabila memang siswa telah melakukan sesuatu yang positif. Kenali semua perbuatan yang telah dilakukan siswa dan juga Anda. Pujian atau penghargaan bisa diungkapkan melalui kata, perbuatan atau cukup dengan perhatian yang mendalam.
Peliharalah terus perhatian Anda terhadap siswa. Kekuatan Anda sebagai pengajar akan hilang apabila timbul perasaan frustasi, kemarahan, benci atau dikorbankan. Dengan memperlihatkan dan mengekspresikan sikap positif kepada para siswa, secara langsung Anda telah membuat contoh teladan bagi mereka untuk bersikap sama terhadap Anda, dan juga para guru lainnya.
Sumber : Tough Love, www.familyeducation.com, 2003
======================
Murid Istimewa
Sebagai seorang guru, hal yang paling dikhawatirkan umumnya adalah terdapat siswa bermasalah, sementara siswa yang tidak giat belajar masih dapat diselamatkan, biasanya cukup dipanggil untuk dinasihati atau cukup dimarahi saja.
Akan tetapi jika ada siswa yang bermasalah, maka sebagai guru kita akan kewalahan dalam menanganinya. Saya tidak mempunyai siswa bermasalah, namun saya memiliki seorang mahasiswa yang istimewa.
Empat tahun yang lalu, saya meneri-ma telepon dari seorang guru yang bertanya pada saya apakah saya adalah guru pembimbing dari seorang siswa yang bernama Wu Taiying. Saat itu tahun ajaran baru saja dimulai, saya masih belum ada kesempatan untuk bertatap muka langsung dengan semua siswa bimbingan saya.
Setelah saya melihat data, dalam daftar nama dari mahasiswa bimbingan saya yang baru itu, saya menemukan benar adanya seorang mahasiswa bimbingan saya bernama Wu Taiying. Guru yang menelepon saya itu adalah guru pembimbingnya di SMA, maka itu ia bercerita banyak hal sehubungan dengan Wu ini, dan meminta saya untuk memberi perhatian khusus pada mahasiswa yang satu ini, karena ada keistimewaan dalam dirinya.
Karena telepon inilah, maka saya tidak bisa melepaskan perhatian saya pada Wu Taiying. Saya mendapati bahwa sama sekali tidak ada perbedaan pada mahasiswa tersebut, ia sama saja seperti mahasiswa lainnya, suka bermain, ketika di dalam kelas terkadang tampak lesu tidak bergairah, tapi begitu tiba di lapangan basket, semangatnya segera timbul.
Ujian pertengahan semester pertama, nilainya tidak bagus, segera saya panggil dia dan saya marahi. Setelah itu nilai pelajarannya selalu dipertahankan di rangking 4 besar. Di akhir pekan, ia juga sering pergi keluyuran bersama teman-temannya dengan sepeda motor.
Satu hal yang paling istimewa dari Wu adalah bahasa Inggrisnya yang sangat bagus, katanya sejak kecil ia sudah tidak takut terhadap bahasa Inggris, ia sendiri juga tidak tahu sebabnya. Saya tahu ia sering membaca New York Post di internet, ia juga sering membaca Times Post dari Inggris. Di Universitas Jinan, ia adalah mahasiswa yang langka.
Wu selalu magang di kantor Fakultas Teknik Informatika, ia sangat rajin, datang pagi-pagi, menyirami bunga dan rumput juga membersihkan meja dan kursi, ia sangat disenangi oleh banyak orang dan dosen yang berhubungan dengan kantor fakultas tersebut. Ada masalah apa pun semua orang pasti akan mencarinya, alasan utamanya adalah karena Wu selalu tersenyum simpul.
Di depan kantor Fakultas Teknik Informatika terdapat kantor Fakultas Management Informatika. Dekan dari kedua fakultas ini sepertinya jarang saling berkunjung, tapi mahasiswa yang bekerja magang di kedua kantor itu sering berhubungan satu sama lain sehingga terkadang saling mengganggu pekerjaan.
Di Fakultas Management Informatika ada seorang mahasiswi cantik yang juga magang disana, Wu sering mencari-cari kesempatan untuk mengantarkan surat ke kantor Fakultas Management Informatika. Lama kelamaan ia berpacaran dengan gadis itu. Saya pernah mengajar mahasiswi ini, dan saya tahu bahwa ia adalah seorang mahasiswi yang rajin, maka saya menyemangati Wu untuk mengejarnya.
Suatu hari pacar Wu datang untuk menemui saya, ia berkata bahwa Wu itu baik dalam segala hal, tapi ada satu hal yang dirasakannya agak aneh. Karena mereka berpacaran telah dua tahun lamanya, ia pernah mengajak Wu pergi ke rumahnya dan menemui kedua orang tua si gadis.
Tapi sebaliknya Wu bersikeras tidak ber-sedia mengajak si gadis untuk menemui kedua orang tua Wu. Pacar Wu tahu bahwa kediaman Wu ada di daerah Danshui, walaupun letaknya agak jauh, tapi bukan tidak mungkin untuk dikunjungi.
Saya teringat perkataan guru pembimbingnya terdahulu yang mengatakan bahwa Wu adalah murid yang istimewa, maka dari itu saya mengundang Wu untuk menemui saya di kantor. Wu sangat cerdik, begitu masuk ia langsung bertanya apakah pacarnya telah mengadukan dirinya. Saya jawab ya, lalu saya bertanya secara terus terang pada dirinya, “Jika pacarmu tidak mau mengajakmu untuk pergi ke rumahnya hanya karena keadaan ekonomi keluarganya tidak baik, apakah kamu merasa bahwa tindakan itu benar?” Ia berpikir sejenak, lalu berkata bahwa ia akan menghadapi kenyataan ini.
Tak lama kemudian, saya bertemu dengan pacar Wu di lorong di kampus, ia memberitahu saya bahwa ia telah pergi ke kediaman Wu di Danshui dan menemui kedua orang tua Wu. Saya bertanya padanya bagaimana rumahnya. Jawabannya adalah, “Tidak dapat dibicarakan lagi.”
Saya masih penasaran dengan rumah kediaman Wu, tapi saya sungkan untuk bertanya langsung kepadanya. Namun sepertinya ia telah mengerti jalan pikiran saya, hingga suatu hari saya menerima sekeping VCD yang diberi judul dalam bahasa Inggris yaitu “Hope and Glory”, yang artinya “Harapan dan Kemuliaan”. Saya putar dan tonton VCD tersebut. Ternyata VCD itu berisi perkenalan terhadap rumah kediaman Wu yang berada di Dan shui itu, ia sendiri yang telah membuat VCD itu. Rumahnya sungguh istimewa, sangat megah dan mewah, anggun dan indah, rumah semacam ini hanya pernah saya lihat di film atau pun sinetron.
Setelah masuk melewati pintu pagar segera terlihat taman bunga yang luas, setiap batang rumput dan setiap tangkai bunga yang hidup di taman itu ditangani secara khusus oleh tukang kebun. Rumah itu jika dilihat dari tampak depan sepertinya hanya satu tingkat, tapi sebenarnya di sisi berlawanan ada satu tingkat lagi yang dibangun bersandar pada gunung, dan berhadapan dengan mulut Sungai Danshui yang mengalir ke laut, jadi rumah itu sebenarnya terdiri dari dua tingkat.
Ruang tamu keluarga Wu sudah tentu menggunakan kaca besar sebagai penye-kat ruang, duduk di atas sofa, di saat senja akan terlihat pemandangan Sungai Danshui di bawah matahari senja, saat malam akan terlihat lampu-lampu yang berada di sisi lain Sungai Danshui.
Yang lebih menakjubkan lagi adalah, sisi lain dari ruang tamu tersebut terdapat sebuah cermin besar, sehingga jika kita berada di dalam ruangan itu, tidak peduli ke arah mana pun kita memandang, selalu akan terlihat pemandangan Sungai Danshui. Keindahannya hanya dapat dibandingkan dengan keindahan istana di Puri Versailles.
Wu juga memperkenalkan kolam renang rumahnya, dan ternyata mereka mempekerjakan seorang lifeguard yang bertugas sepanjang tahun.
Di sebelah rumah mereka ada sebuah bangunan yang agak kecil, tapi juga sangat indah. Bangunan itu adalah garasi mobil mereka sekaligus juga sebagai tempat tinggal para pembantu. Di dalam VCD Wu tidak menjelaskan berapa unit mobil yang mereka miliki maupun jenis mobilnya, tapi ia sempat mengungkapkan satu hal bahwa mobil terjelek yang mereka miliki adalah Lexus.
Di akhir VCD, terdapat sepatah kalimat seperti ini “Sejak kecil saya dibesarkan di tengah Harapan dan Kemuliaan, tapi saya tahu bahwa di dunia ini masih ada ratusan juta orang yang hidup tanpa pernah mengenal kata ‘Harapan’ ini.”
Murid istimewa saya ini pada akhirnya datang lagi menemui saya. Ia bercerita pada saya bahwa ayahnya pernah mencarikannya seorang guru bahasa Inggris yang terbaik di seluruh Taiwan untuk mengajarinya, juga menganjurkan dirinya untuk membaca artikel di internet, karena ayahnya berharap agar dengan demikian ia dapat menambah wawasan internasional, yang akan bermanfaat bagi pengembangan kerajaan bisnis ayahnya di masa datang.
Yang tidak terpikirkan oleh ayahnya adalah, sejak saat itu pulalah ia semakin memahami bahwa ternyata di dunia ini ada begitu banyak orang miskin, mereka yang berada di Afrika, menderita kelaparan hingga badan mereka kurus kering. Hal ini sungguh membuat dirinya amat terkejut, bersamaan itu juga telah membuat dirinya telah merasa sangat malu akan rumah dan kekayaan yang dimilikinya, ia tidak dapat menerima kehidupan mewah ini begitu saja, terlebih-lebih ia tidak ingin teman-temannya tahu akan keadaan rumahnya yang mewah itu.
Wu berkata bahwa cepat atau lambat ia akan mewarisi kekayaan yang besar ini, dan ia akan menyumbangkan seluruh kekayaannya itu kepada orang miskin. Karenanya saya beritahukan pada dirinya bahwa, “Menjadi kaya raya bukanlah suatu aib bagi seseorang, asalkan di dalam hatimu selalu memikirkan nasib para miskin, maka kamu adalah orang miskin. Jika di dalam hati tidak ada sebersit pun, maka itu adalah suatu masalah yang benar-benar serius.”
Wu memaksa saya untuk menuliskan kata-kata yang diperuntukkan dirinya, ia menyuruh saya menulis demikian, “Saudara Wu Taiying, kamu adalah seorang yang miskin. Ditulis oleh : Li Jiatung.” Walaupun tulisan saya tidak bagus, saya tetap menuliskan kata-kata itu untuknya, ia pun berkata bahwa sekarang suasana hatinya sudah agak baikan.
Sesaat sebelum pergi ia berkata, “Saya sudah bukan siswa yang istimewa lagi, kan?!” Ternyata sejak awal ia sudah tahu bahwa ada beberapa orang guru yang menganggapnya agak istimewa. Saya menganggukkan kepala tanda setuju.
Tak lama setelah itu, saya menelepon ke HP-nya. Ia bertanya pada saya, ada masalah apa? Saya memberitahunya, bahwa saya masih tetap menganggapnya sebagai mahasiswa yang paling istimewa, sepertinya ia memahami maksud dari perkataan saya itu, sebab saya mendengar sebuah gelak tawanya yang sangat bahagia di seberang sana.
Jika anda bertemu dengan Wu Taiying, jangan sekali-kali anda mengucapkan kata-kata, “semoga murah rejeki” kepadanya. (Li Jiatung/The Epoch Times/lin)
No comments:
Post a Comment