http://smanegeri1kajuara.blogspot.com/2009/11/menanggulangi-siswa-bermasalah.html
http://www.sdpemudabangsa.com/index.php?option=content&task=view&id=108
http://erabaru.net/kehidupan/41-cermin-kehidupan/8045-murid-istimewa
Menanggulangi siswa bermasalah
Istilah ‘siswa bermasalah’ digunakan dalam pendidikan yang merujuk pada anak-anak yang gagal dalam belajar dalam program sekolah. Istilah ‘bermasalah’ dipinjam dari kesehatan, yang digunakan untuk menggambarkan individual yang tidak memiliki penyakit tapi lebih berpeluang menyebarkan penyakit tersebut.
Program pendidikan bagi siswa yang bermasalah dibagi menjadi 3 kategori : Pendidikan Penyeimbang, program Intervensi awal, dan pendidikan Khusus. Pendidikan Penyeimbang dirancang untuk mencegah masalah pembelajaran diantara siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu atau siswa yang mengikuti sekolah dari komunitas tak mampu. Beberapa program intervensi menargetkan anak-anak kecil dan usia pra-sekolah yang bermasalah untuk mencegah potensi masalah yang berkembang. Program intervensi lain bertujuan untuk menjaga anak-anak di sekolah.
Pendidikan khusus dirancang untuk melayani anak-anaik yang memiliki masalah pembelajaran yang lebih serius dalam pemecahannya sebaik anak-anak yang memliki masalah dengan fisik dan psikologi.
Pendidikan Penyeimbang
Program yang dirancang untuk mengatasi masalah yang muncul pada komunitas bawah disebut pendidikan penyeimbang. Program pendidikan penyeimbang mendorong pendidikan siswa daro latar belakang yang kurang menguntungkan yang selalu bermasalah di sekolah atau yang selalu merasa berbahaya dengan masalah sekolah.
Kebanyakan guru-guru menyediakan bantuan remedial bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca dan dalam banyak kasus yang lain, sebaik subjek yang lain ( Birman et al; 1987). Program dalam tipe disebut program Pull-out atau mengeluarkan karena siswa akan mengeluarkan kelas mereka. Pada umumnya, praktek yang efektif yang bekerja dengan baik pada peraturan kelas yang juga bekerja baik. Meningkatkan kualitas kurikulum dan instruksi dalam peraturan kelas dapat menjadi penting atau lebih penting bagi peningkatan siswa dari jumlah kualitas instruksipelengkap.
Program Intervensi Awal
Secara tradisional dan program pendidikan penyeimbang antara pemerintah dan lokal telah meliputi penegasan remedial. Mereka menyediakan pelayanan bagi anak-anak setelah mereka bermasalah. Bagaimanapun juga, belakangan ini ada peningkatann pada pencegahan dan intervensi awal daripada remediasi pada pelayanan anak yang gagal dalam sekolah. Sebagai tambahan dalam program pencegahan, ada kenyataan bahwa intervensi awal dapat menjaga anak-anak dari permasalahan pada tingkat awal.
Sukses secara keseluruhan adalah pendekatan komprehensif untuk mencegah an intervensi awal pada tingkat sekolah dasar sangat diburtuhkan bagi siswa yang kurang beruntung ( bermasalah).
Program Pencegahan
Sementara program intervemsi awal dilaksanakan, seperti sukses secara keseluruhan, dirancang untuk mencegah kegagalan akademik pada anak-anak yang bermasalah karena status masalah atau status sosioekonomi, program intervensi dan pencegahan yang lain yang dialamatkan pada siswa yang bermasalah secara sosial dan perilaku yang mengarah pada kegagalan dalam sekolah atau dikeluarkan dari sekolah.
Siapa pembelajar ‘khusus’.
Exceptionaliti dijelaskan lebih lanjut sebagai tantangan pada siswa utnuk melaksanakan program instruksional daripada karakteristik siswa itu sendiri. Mercer ( 1973) mencatat bahwa kebanyakan siswa yang disebut ‘lemah ingatan’ hanya setelah mereka memasuki sekolah dan kebanyakan siswa yang perilaku dirumah dikatakan normal disebut ‘luarbiasa’ untuk menggambarkan siswa yang ‘ lemah ngatan’ disekolah.
Pengajar pada pembelajar luar biasa membutuhkan sentuhan sensitif pada dimensi politik dan sosial sehingga dapat menjadi luar biasa. Banyak siswa yang disebut sebagai istilah umum bagi kelompok yang tak mampu, contohnya, seperti ‘hilang ingatan’ atau ‘ketidakmampuan belajar’.
Tipe-Tipe Exceptional Dan Jumlah Siswa Yang Dilayani
Beberapa execptional, seperti kelemahan visi dan pengetahuan, lebih mudah diketahui dan diukur, seperti lemah ingatan, ketidakmampuan belajar, dan kekacauan emosional lebih sulit diketahui, dan definisi mengenai hal tersebut telah berkembang sepanjang masa.
Pada kelas yang berjumlah 30 murid, guru akan memiliki satu murid yang tak mampu belajar, satu murid dengan kelemahan berbicara. Kontrasnya, hanya mengenai satu kelas yang berjumlah 40 murid yang memiliki siswa yang berpengetahuan sedang, kelemahan secara visual, atau ketidakmampuan secara fisik.
Mental exceptional.
Perjanjian Rehabilitasi Federal 1973 ( bab 104) mencatat 4 kategori ketidakmampuan mental : kelemahan, ketidakmampuan belajar, ketidakmampuan fisik dan trauma otak. Istilah kelemahan kogntif juga digunakan untuk ketidakmampuan mental. Tidak berbakat dalam beberapa bentuk adalah mental atau kognitif exceptional yan tidak normal yang disebut sebagai ketidakmampuan.
Lemah Ingatan
Lemah ingatan merujuk pada batas substansial dalam menjalankan fungsi yang diperlukan. Ditandai dengan fungsi intelektual, keberadaan yang berhubungan dengan bats yang berhubungan pada 2 atau lebih kemampuan aaptif. Komunikasi, penjagaan diri, kehidupan rumah, kemampuan sosial, komuinitas, keehatan dan keamana, fungsi akademik, kerja dan prestasi. Lemah ingatan sebaiknya terjadi pada umur 18 tahun. Lemah ingatan diklasifikasikan pada dasar atau sebab kondisi atau pola kelemahan. Pada sistem sekolah, kesederhanaan kelemahan amat penting.
TEORI KE PRAKTEK
Pengajaran Disesuaikan Dengan Kemampuan Perilaku
Tujuan instruksional yang membantu siswa yang meiliki kelemahan ingatan tidak berbeda jauh dengan apa yang tersedia bagi keseluruhan siswa. Tiap siswa harus dapat diatasi oleh sekolah, mengembangkan hubungan interpersonal, mengemangkan kemapuan berbahasa, menumbuhkan emosional dan menjaga kebutuhan personal. Guru dapat membantu siswa secara langsung ataumendukung siswa dalam hal-hal sebagai berikut :
Diatasi oleh sekolah : mengikuti pembelajaran, organisasi kerja, mengikuti petunjuk, mengatur waktu dan bertanya.
Mengembangkan hubungan interpersonal : belajar kerjasama dengan orang lain, responding dengan lingkungan, menggunakan bahasa yang diterima, mendengarkan petunjuk guru dan meningkatkan kewaspadaan
Mengembangkan kemampuan berbahasa: mengerti petunjuk, komunikasi kebutuhan dan keinginan, mengekspresikan ide-ide, mendengarkan penuhj perhatian, dan menggunakan modulasi suara dan refleksi.
Pengembangan sosioemosional : mencari partisipasi sosial dan interaksi dan termotivasi untuk bekerja
Perhatian personal : praktek personal, berpakaian bebas, perhatian pada kepemilikan personal, pindah dari satu lokasi ke lokasi lain.
Ketidakmampuan Pembelajaran
Ketidakmampuan pembelajaran bukan kondisi yang tinggal tapi nama variasi dari ketidakmampuan spesifik yang menganggap cabang dari beberapa disfungsi otak atau pusat sistem saraf.
Definsi lama mengenai ketidakmampuan pembelajanran termasukreferensi spesifik tentang dislexia, kelemahan kemampuan membacara; disgraphia, kelemahan kemampuan menulis; discalsulia, kelemahan kemampuan bermatematika. Sumber dari hal ini adalah kondisi otak yang tak mampu dan hal ini harus dapat diatasi ( Smith &Luckasson, 1993).
Identifikasi ketidakmampuan pembelajaran. Interpretasi yang berbea pada kebanykan definisi ketidakmampuan pembelajaran telah membawa sekolah negeri dan swasta ke berbagai macam persyaratan dan ketentuan untuk siswa dalam mengatasi hal ini. Peningkatan jumlah siswa yang diidentifikasi memiliki ketidakmampuan pembelajaran telah membawa pada suatu ‘kekacauan’ dalam sekolah. Tahun 1988-89, hmpir 47% dari seluruh siswa dengan ketidakmampuan diidentifkasikan memiliki ketidakmemapuan pembelajaran khusus.
Penidikan profesional telah memiliki pembeda antara siswa yang berdaya kemampuan rendah dan siswa dengan lemah daya ingatan. Dalam bebrapa sekolah, siswa yang telah gagal dalam 2 tingkat dan punya IQ yang rendah disebut sebagai siswa yang memiliki ketidakmmapuan pembelajaran.
Perhatian pada siswa yang ‘kurang’. Siswa dengan ketidakmampuan sering juga memiliki masalah perilaku. Merka mungkin tidak mampu untukmengawasi perilaku mereka, dan punya kesulitan dalam mengingat dan memberi perhatian ( Aleman, 1990; Swanson, 1980). Perhatian pada siswa yang ‘kurang’ menjadi masalah yang serius pada siswa yang berada pada tngkat 2 ( Mckinney & Speece, 1986).
Ciri-ciri siswa dengan ketidakmampuan pembelajaran. Rata-rata siswa dengan ketidakmampuan pembelajaran cenderung meiliki rasa percaya diri yang rendah daripada siswa yang lain ( Chapman, 1988; Bear et al; 1991). Bagaimanapun juga, pada kebanyakan dimensi sosial, anak-anak dengan ketidakmampuan pembelajaran menyerupai siswa yang memiliki kemampuan rendah ( Larrivee &Home, 1994; Sater & French, 1989)
Ketidakmampuan komunikasi
Satu dari exceptional yang umum adalah ketidakmampuan komunikasi. Masalah pada bahasa dan bercakap. Seitar 1 dari 40 siswa punya masalah ketidakmampuan komunikasi yang cukup serius untuk melakukan terapi percakpan atau pelayanan khusus pada pendidikan.Sementara pada istilah ‘bercakap’ dan ‘bahasa’ sering digunakan secara tertukar, mereka tidak sama. Bahasa adalah komunikasi ide yang menggunakan simbol-simbol dan termasuk bahasa tertulis, nahasa tanda, sikap, dan komunikasi tambahan pada lisan. Bercakap merujuk pada formasi dan r rangkaian suara. Ini sedikit mungkin un tuk mengatasi ketidakmampuan bercakap tanpa ketidakmampuan bahasa atau ketidakmampuan bahasa tanpa ketidakmampuan bercakap.
Ketidakmampuan bercakap. Ada beberapa macam ketidakmampuan becakap. Yang paling umum adalah ketidakmampuan artikulasi ( atau fonologi ) seperti penghilangan, distorsi atau subtitusi suara. Contohnya, beberapa siswa punya kesulitan dalam mengucapkan “r,s” seperti ‘sowee’ untuk ‘sorry’.
Ketidakmampuan bahasa. Ketidakmampauan bahasa adalah pelemahan kemampuan pada pengertian bahasa atau untuk mengekspresikan ide pda satu bahasa asli. Masalah yang dihadapi adalah terbatasnya siswa yang dapat berbahsa inggris sedangakan bahasa inggris bukan bahasa ibu mereka, tidak dapat dipertimbangkan sebagai ketidkmampuan bahasa.
Kesulitan dalam mengerti bahasa atau komunikasi mungkin hasil dari masalag pendengaran atau kelemahan bercakap. Jika tidak, mereka dapat mengindikasikan kelemahan ingatan atau ketidakmampuan pembelajaran (Wallach & Miller, 1998).
Penyebab gangguan emosional. Serius dan ketidakmamapuan emosional mungkin hasil dari sejumlah faktor dalam mengembangkan dan membentuk individual. Fungsi syaraf, proses psikologi, sejarah adaptasi, konsep pribadi, dan kurangnya penerimaan sosial ( Hardman et al; 1983 )
Ciri-ciri siswa dengan ketidakmampuan emosional. Jumlah ciri-ciri siswa dengan ketidakmampuan emosional diasosisikan dengan gangguan emosional ( Kneedler, 1984). Masalah yang penting adalah tingkat masalah perilaku. Sebenarnya beberapa perilaku yang nyata sepanjang masa mungkin dipertimbangkan sebagai indikasi dari gangguan emosional.
Perilaku agresif.
Kebanyakan anak-anak beraa dalam perilaku agresif dari waktu ke waktu. Bagaimanapun, secara emosional siswa dapat mengabaikan guru-guru. Siswa-siswa ini cenderung tidak menyukai teman sebaya mereka, guru-guru mereka, kadang-kadang orangtua mereka. Mereka tidak merespon hukuman atau ancaman, meski mereka harus melaksanakannya. Anak-anak yang agresif tidak hanya bergaul dengan sekolah dan teman sebaya mereka, tapi juga menempatkan mereka pada posisi yang berbahaya. Anak-anak agresif, khususnya anak laki-laki, sering mengembangkan masalah emosional yang serius daripada hidup, punya kesulitan dalam mengerjakan pekerjaan dan mengatasi perilaku kriminal ( Robins, 1974 ).
Perilaku pendiam dan belum dewasa. Sementara anak-anak yang agresif menyebabkan stress bagi guru dan teman-temannya, anak-anak yang pendiam yang belun dewasa, kurang percaya diri, atau depresi dapat menggganggu yang lainnya. Khususnya, siswa tersebut mempunyai sedikit teman atau bermain dengna anak yang lebih muda dari usianya. Mereka menggabungakan fantasi atau gambaran diri mereka. Beberapa mungkin mengkhawatirkan mengenai kesehatan mereka dan merasa sakit ketika mereka stress. Bebberapa gangguan eosional siswa mengakibatkan ketakutan pada sekolah, menolak untuk mengikuti pelajaran atau lari dari sekolah.
Hiperaktif. Satu perilaku umum adalah hhiperaktif, ketidakmampuan konsentrasi ada jangka waktu lama. Anak hiperkatif biasanya berada pada anak-anak yang tidak mampu belajar dan lebih sering terlihat pada anak pria daripada wanita. Ini lebih umu berapa dapa anak-anak SD.
Anak-anak hiperaktif biasanya impulsif, bertindak sebelum berfikir atau tanpa melihat situasi dimana mereka berada, dan mereka sulit untuk tetap pada satu hal. Siswa yang didiagnosa sebagai murid yang hiperaktif sering diberikan rangsangan medis, seperti Ritalin. Lebih dari sejuta anak-anak diberi Ritalin, dan jumlah ini telah meningkat pada tahun-tahun belakangan ini
Kelemahan visual. Kebanyakan masalah visula ditunjukkan oleh sisiwa yang memiliki ketidakmampuan dalam melihat. Kelemahan visula dipertimbangkan sebagai ketidakmampuanb visula jika hanya hal tersebut tidak benar. Ini diperkirakan hampir 1000 anak menderita kelemahan visula. Siswa dengan kelemahan tersebut biasanya dirujuk sebagai buta total atau buta sebagian. Menurut Asosiasi Meis Amerika ( 1934), anak-anak yang buta adalah mereka yang punya penglihatan sekitar 20/200 atau kurang daripada siswa yang punya penglihatan bagus meski dengan koreksi atau mereka yang punya penglihata yang lebih dekat daripada siswa dengna penglihatan yang normal. Menurut sistem klasifikasi ini, mereka yang punya penglihatan antara 20/70 dan 20/200 dalam pandangan yang normal.
Ada kesalahan konsepsi untuk mengasumsikan bahwa individual yang buta total tidak punya penglihatan. Dalam satu studi, Willis menenmukan 18% dari siswa yang buta total, dan 52% siswa dapat membaca buku cetak daripada huruf Braille. Ini mengimplikasikan bahwa siswa yang memiliki kelemhan visual dapat diajar dengan menggunakan modifikasi materi pengajaran.
Kelemahan pendengaran. Kelemahan pendengaran pada masalah ketulian dapat dikurangi dengan ban tuan pendengaran. Klasifikasi yang cocok bagi individual dengan kelemahan pendengaran bergantung pada ukuran masalah. Davis mengindikasikan implikasi pendidikan yang berkorespondensi pada tingkat variasi pendengaran.
APA ITU PENDIDIKAN KHUSUS?
Pendidikan khusus merujuk pada bebrapa program yang disedikan bagi anak-anak dengan ketidakmampuan dalam program kelas reguler. Praktekmpendidikan khusus ini telah berubah dalam tahun-tahun belakangan ini dan masih tetap. Dewan perwakilan telah mengatur standar bagi pendidikan khusus yang dilaksanakan oleh wilayah swasta dan negeri.
Penempatan ruang kelas dan reguler
Kebutuhan kebanyakan isiwa yng memiliki ketidakmampuan dapat ditemukan dalam ruang kelas reguler dengan sedikit atau tidak ada asisten. Siswa yang memiliki penglihatan sedang atau masalah pendengaran mungkin diatur di depan ruangan. Siswa dengan keterbatasan tersebut memiliki ketidakmampuan pembelajaran munkgin dibutuhkan dalam ruang kelas reguler jika guru-guru menggunakan strategi untuk mengakomodasikan instruksi pada siswa yang berbeda.
Konsultasi dan pelayanan berkeliling. Banyak sekolah umum menyediakan guru kelas sebagai konsultan untuk membantu mereka beradaptasi sesuai dengan instruksi mereka dalam kebutuhan mereka sebagai konsultan bagi siswa yang memiliki ketidakmampuan. Guru konsultan dilatih secara khusus sebaik dengna pendidikan reguler. Mereka mungkin masuk dalam kelas untuk mengobservasi perilaku siswa tapi lebih banyak memberikan solusi daripada bekerja langsung dengna siswa. Penelitian menemukan bahwa model konsultan yang dirancang dengna baik menjadi efektif dalam mengatasi siswa yng tidak mampu, khususnya ketidkmampuan pembelajaran dalam kelas reguler.
Penempatan ruang BP. Banyak siswa dengan ketidakmampuan dirancang untuk kelas umum bagi ekolah mereka tapi partisipasi dalam program tersebut di lain waktu. Kebanyakan program BP terfokus pada pengajaran membaca, seni bahasa, matmatika, dan subjek lain. Program BP biasanya meliputi sejumlah kecil siswa yang bekerja dengan guru pendidikan khusus. Guru BP bertemu dengan guru kelas untuk mengkoordinasikan program bagi siswa dan untuk memberikan cara-cara pada guru kelas agar dapat beradaptasi dengan instruksi mereka ketika siswa berada dalam kelas reguler.
Penempatan kelas khusus dengan manajemen paruh waktu. Banyak siswa yang memiliki ketidakmampuan dirancang untuk ditempatkan pada kelas khusus dan diajar oleh guru khusus tapi digabung dengna siswa uyang mampu. Kebanyakan siswa ini bersama dengan siswa lain dalam bidang seni, musik dan pendidikan fisik, dan beberapa studi sosial, matematika atau membaca. Satu perbedaan yang penting antara kategori pelayanan khusus dan model BP; penempatan siswa SD dalam satu kelas reguler; guru kelas yang beranggungjawab pada setiap program, simana guru BP menyediakan dukungan extra. Dalam kasus seperti ini, siswa diberik pendidikan khusus, situasi yang dipersiapkan. Guru khusus ini melayani guru mata pelajaran dan memiliki tanggung jawab.
TEORI KE PRAKTEK
Persiapan IEP
Penyerahan penilaian bagi pendidikan khusus dapat dilakaukan oleh orang tua, guru, dan dokter. Guru kelas lebih sering memvberi penilaian bagi siswa yang dicurigai memeiliki ketidakmampuan pembelajaran, lemah ingatan, kelemahan bercakap atau gangguan emosional; ketidakmampuan lain didiagmosa sebelum siswa masuk sekolah. Pada kebanyakan sekolah penilaian awal berdasarkan prinsip membangun, yang berhubungan dengan pihak sekolah.
Penyaringan dan penilaian
Sebagaimana siswa yang diberi penilaian, penentuan awal dib uat untuk menerima atau menolak penilaian sebelumnya. Pada prakteknya, hampir keseluruhan penilaian diterima. Evaluasi munkgin mencari cattan sekolah dan wawancara guru sekolah dan ayng lain yang mengetahui keadaana siswa. Jika anggota ( pihak sekolah) memutuskan untuk menerima penilaian, harus ada izin dari pihak orang tua untuk melakukan penilaian yang komprehensif.
Perjanjian IEP
Ketika penilaian komprehensif udah lengkap, anggota tim evaluasi mempertimbangkan penempatan yang terbaik bagi siswa. Jika mereka menentukan bahwa pendidikan khusus itu penting, mereka akan mempersiapkan IEP. Biasanya pendidikan guru BP dan guru kelas memepersiapkan IEP. Orang tua harus menandatangai formulir keputusan penempatan dan pada sekolah negeri, orang tua harus menandatangani IEP. Ini berarti bahwa orang tua dapat menolak jika anak-anak ditempatkan pada program khusus.
APA ITU MAINSTREAMING?
Seperti yang telah dijelaskan, penempatan restriktif dapat ditandai dengan kecocokan antara kebutuhan siswa dan guru. Efek dari ketentuan ini telah meningktkan hubungan antara siswa yang mampu dan tidak mampu. Pada umumnnya, siswa dengan keseluruhan tipe ketidakmampuan telah mencatat kelanjutan pelayanan pendidikan khusus. Siswa yang ditempatkan pada ekolah khusus sekarang ditempatkan pada kelas yang terpisah dalam sekolah umum. Siswa yang ditempatkan pada kelas terpisah di sekolah umum, khusuusnya siswa yang memiliki kelemahan ingatan sedang dan ketidakmampuan pembelajaran, sekarang harus mengikuti kelas umum dengna berbagai macam aturan. Pergewrakan yang signifikan, sidebut kebijakan penempatan seluruh siswa, termasuk seluruh kelas dalam kelas-kelas reguler dengna bantuan yang cocok. Pendukung kebijakan ini membantu program antara pendidik reguler dan khusus dalam mengimplementasikan perencanaan individual dan siswa yang memprogramkan secara stigmatisasi. Saingan dari kebijakan penuh ini beragumentasi bahwa guru kelas reguler kurang cocok dalam pelatihan dan materi yang dapat membangun keadaam kelas dengan ukuran yang lebih besar dan dukungan pelayanan yang cukup.
TEORI KE PRAKTEK
Pengadaptasian instruksi bagi siswa dengan kebutuhan khusus
Format adaptasi bagi ketentuan tertulis
Guru dapat mengganti format yang telah digunakan tanpa mengubah format yang asli, untuk berbagai alasan:
Tugasnya terlalu lama
Jarak antara halaman terlalu dekat ssehingga fokus individual terlihat
Maksud pemberian tugas tidak cukup atau membingungkanm
Contoh atau model bagi tugas diberikan tidak cukup atau tidak cocok
Konsep kritikal pada adaptasi ini adalah tugas atau respon pada saat yang bersamaan, adaptasi yang guru lakukan dikelas harus ditampilkan.
Adaptasi dalam Isi program
Dalam beberapa hal, siswa mungkin membutuhkan adaptasi mengenai isi yang ditampilkan seperti informasi baru yang akan ditampilkan sehingga siswa yang tidak mampu dapat memproses dengan cepat atau ketika siswa yang memiliki kemampuan yang kurang atau pentingnya mengerjakan tugas dari guru.
Adaptasi dalam model komunikasi
Beberapa siswa membutuhkan adaptasi ketika mereka menrima informasi atau cara utuk mendemonstrsikan pengetahuan mereka tentang informasi yang khusus. Banyak siswa siswa yang tidak mampu untuk emmepelajari informasi ketika mereka hanya mendapatkannya dengan cara membaca. Mereka dapat belajar informasi yang dibuat tersedia dalam bentuk lain. Menjadi kreatif dalam memeprtimbangkan adalah hal yang mungkin. Anda mungkin memiliki siswa yang melihat demonstrai, film, video, program TV, program komputer atau drama, atau mungkin anda mengharuskan mereka untuk mendengarkan audiotape, diskusi atau debat.
Pembelajaran strategi pengajaran dan kekhawatiran metakognitif.Banyak siswa yang merasa kurang isekolah karena mereka telah gagal untuk mempelajari bagaimana cara belajar yang baik. Program yang dirancang untuk membantu siswa dalam pembelajaran strategi seperti pencatatan, meringkas, dan metode pengingat telah berhasil dilaksanakan oleh anak remaja yang memiliki ketidakmampuan pembelajaran. Pengajaran resiprokal, metode untuk membantu siswa yang tidak mampu dalam mempelajari strategi metakognitif dalam membaca, juga telah berhasil dilaksanakan oleh anak remaja yang memiliki ketidakmampuan pembelajaran.